?rel=0&autoplay=1" width="560">

Monday, March 13, 2017

Pingin Eksis Kok Nantang Maut? Ini Nih Korban Tewas Karena Skip Challenge

Pingin Eksis Kok Nantang Maut? Ini Nih Korban Tewas Karena Skip Challenge

Makin aneh aja nih kelakuan anak muda bin alay jaman sekarang. Bukan bermaksud mojokin yah, cuman ane kuatir sama perilaku yang berawal dari kepingin ikut-ikutan tren di sosmed, tapi sampe ngelakuin hal-hal yang menantang maut.
Lagi rame nih di kalangan remaja maupun anak-anak ngelakuin Skip Challenge. Sebenarnya apa sih itu? 

Pingin Eksis Kok Nantang Maut? Ini Nih Korban Tewas Karena Skip Challenge
Skip Challenge adalah istilah yang terkenal di Indonesia. Di negara asal tantangan ini dimulai, Amerika Serikat, nama ini lebih dikenal dengan Pass Out Challenge atau aksi untuk merasakan pingsan. Aksi ini dilakukan demi adrenalin dan eksis semata yang menguji orang nyobain rasanya nyerempet kematian. Sebagian orang melakukan permainan Skip Challenge dengan menekan keras-keras dada teman hingga jatuh pingsan. Saat dada ditekan, napas atau aliran darah ke otak tidak lancar, sehingga korban akan lemas, terjatuh, bahkan bisa tewas.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, permainan tersebut merupakan salah satu bentuk kekerasan fisik dan bisa mencederai anak bahkan menyebabkan menghilangkan nyawa orang.
YAELAH, kematian kok ditantang. Baek-baek ilang nyawa. Udah capek-capek emak bapak gedein dan ngeluarin duit buat nyekolahin, matinya gara-gara hal beginian kan konyol banget kan.

Ini nih anak muda yang udah tewas gegara permainan gak ada faedahnya ini:
  1. David Nuno, remaja laki-laki usia 19 tahun di California tewas karena ngikut-ngikutin video di Youtube, nabrakin diri ke dinding kaca. Dia berakhir mengenaskan karena salah satu pecahan kacanya menusuk lehernya. Ia tewas karena mengalami pendarahan hebat. Peristiwa ini terjadi tahun 2012.

    Pingin Eksis Kok Nantang Maut? Ini Nih Korban Tewas Karena Skip Challenge
  2. Pada 2010, dua gadis meninggal di wilayah Chicago tewas setelah memainkan permainan ini. Bukan dengan menekan dada, mereka menalikan tali di leher mereka—untuk mendapatkan efek pinsan sementara. Tapi karena nggak ada yang mengawasi, tali itu justru benar-benar membunuh mereka.
  3. Pada Maret 2016, Da'Vorious (Chi Chi) Gray (11 tahun) di California, ditemukan pingsan di dalam kamar mandi saat ditemukan keluarganya. Ia dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal di sana.

    Pingin Eksis Kok Nantang Maut? Ini Nih Korban Tewas Karena Skip Challenge
  4. Karnel Haughton, anak usia 12 tahun di Birmingham tewas tercekik saat melakukan aksi mencekik leher sendiri, tiga bulan setelah sekolahnya memperingati challenge ini. Karnel adalah orang ketujuh di Amerika Serikat yang meninggal karena challenge ini di tahun 2010.

    Pingin Eksis Kok Nantang Maut? Ini Nih Korban Tewas Karena Skip Challenge

Dan masih banyak lagi korban yang gak bisa ane sebutin satu-satu.

Kalo dada ditekan dengan kuat, pembuluh darah besar bakal tertekan dan menghambat aliran darah beroksigen ke otak. Hal ini bakal bikin orang kejang dan pingsan.

Terhambatnya oksigen ke otak ini disebut sebagai hypoxic-anoxic brain injury (HAI). Selain menyebabkan masalah seketika (sesak napas dan lainnya), aksi ini juga punya efek jangka panjang merugikan untuk tubuh. Aksi ini bakal menyebabkan kematian sel tubuh, masalah penglihatan, kerusakan fungsi motorik tubuh. 

Kejang, sesak napas, dan lainnya hanyalah efek kejang karena kekurangan oksigen dalam waktu singkat dan bisa 'diterima' tubuh. Namun Nastiti mengatakan, jika tubuh terlalu lama tak mendapat asupan oksigen, maka sel tubuh mulai rusak. 
Kematian sel bisa terjadi setelah beberapa menit kekurangan oksigen dan menyebabkan berbagai masalah tubuh. Misalnya, kerusakan dan kematian sel di area mata akan mengganggu penglihatan, sedangkan kematian sel motorik bisa menyebabkan gangguan fungsi motorik.

Gangguan pada fungsi motorik ini akan sangat berbahaya bagi pelaku. Soalnya gangguan motorik ini akan menyebabkan cedera serius pada si penerima tantangan karena mereka enggak bisa mengontrol tangan dan kaki untuk menghindari benda-benda saat mereka jatuh pingsan. Hal ini yang menyebabkan mereka punya banyak luka biasa maupun serius di berbagai anggota tubuh.




Sumber : 
http://www.dailymail.co.uk/news/article-3798481/Boy-12-died-playing-choking-game-three-months-school-warned-pupils-lethal-craze.html
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment