John Tyndall
Penampilan system koloid pada umumnya keruh, tetapi tidak selalu begitu. Beberapa ‘larutan’ koloid tampak “bening” dan sukar dibedakan dengan larutan sejati. Bagaimanakah cara mengenali system koloid? Salah satu cara yang sangat sederhana yaitu dengan menjatuhkan seberkas cahayakepadanya. Larutan sejati meneruskan cahaya (transparan), sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat di amati dari arah samping. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek Tyndall.
Efek Tyndall adalah adanya gejala penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel koloid. Apabila seberkas cahaya dijatuhkan ke dalam sistem koloid, maka cahaya akan dihamburkan. Apabila seberkas cahaya dijatuhkan ke dalam sistem larutan, maka cahaya akan diteruskan.
Dalam Kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati efek Tyndall ini, antara lain:
1. sorot lampu pada malam yang berkabut
2. sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap /berdebu, dan
3. berkas sinar matahari melalui celah daun pohon pada pagi hari yang berkabut.
4. sinar matahari melalui celah daun pohon
Efek Tyndall adalah adanya gejala penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel koloid. Apabila seberkas cahaya dijatuhkan ke dalam sistem koloid, maka cahaya akan dihamburkan. Apabila seberkas cahaya dijatuhkan ke dalam sistem larutan, maka cahaya akan diteruskan.
Dalam Kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati efek Tyndall ini, antara lain:
1. sorot lampu pada malam yang berkabut
2. sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap /berdebu, dan
3. berkas sinar matahari melalui celah daun pohon pada pagi hari yang berkabut.
4. sinar matahari melalui celah daun pohon
Efek Tyndall tidak sama untuk setiap sinar yang mempunyai panjang gelombang berbeda. Itulah sebabnya lampu warna kuning dipakai pada saat berkabut, di mana cahaya kuning dapat menembus kabut dan terlihat oleh pemakai jalan.
0 comments:
Post a Comment