Ilmu pengetahuan selalu b erjalan ke arah yang lebih kompleks. Setiap saat manusia makin dimudahkan dengan bagaimana ilmu pengetahuan menemukan sesuatu yang baru dan mengaplikasikannya dalam teknologi.
Para ilmuwan bekerja semaksimal mungkin untuk membuat penemuan yang menjadikan kehidupan manusia jadi lebih baik lagi. Akhirnya, hidup kita memang jauh lebih baik. Bahkan, ilmuwan makin berkembang dalam menciptakan sesuatu.
Saat ini, bahkan ilmuwan sudah tak lagi bekerja untuk menjadikan kehidupan manusia lebih baik, namun menjadikan manusia hidup enak. Manusia diberikan banyak kemudahan melalui teknologi, dan hal ini terus maju ke depan. Bukan tidak mungkin, nantinya manusia akan berhenti bergerak karena semua terbantu oleh teknologi, dan kita lama kelamaan akan meninggalkan kodrat manusia sesungguhnya.
Bahkan saat ini pun sudah ada beberapa teknologi atau penemuan yang menunjang hal tersebut. Berikut beberapa teknologi yang membuat manusia di masa depan jadi malas dan meninggalkan kodratnya.
1. Obat yang punya efek seperti olahraga
Untuk menjaga tubuh tetap sehat, kita butuh olahraga dan mengatur pola makan sehat. Orang-orang zaman dulu pun mendapatkan makanan dengan cara berburu dan meramu, yang bisa jadi merupakan kegiatan yang setara dengan olahraga. Jadi, menjaga tubuh kita tetap bergerak adalah hal yang jadi kodrat manusia.
Semenjak olahraga sudah sangat sulit dilakukan karena kesibukan masyarakat dalam bekerja, para ilmuwan ternyata berpikiran untuk mengembangkan pil yang bisa menggantikan olahraga.
Bahkan, mereka cukup berhasil sampai saat ini. Para ilmuwan telah menganalisis sinyal dalam tubuh yang muncul ketika olahraga, dengan memindainya dengan alat canggih. Berbekal informasi ini, ilmuwan membuat 'blueprint' dari apa yang tubuh kita lakukan ketika berolahraga, dan membuat pil yang juga menghasilkan reaksi sama.
'Compound 14' adalah salah satu hasil sukses dalam pengembangan ini. Cara kerja pil ini sederhana. Yakni ketika seseorang meminum pil ini, tubuhnya akan bereaksi 'lelah,' layaknya sehabis marathon. Dengan ini, tubuh menaikkan level metabolisme yang bisa membuat proses penurunan berat badan lebih cepat.
Pil ini terbukti mampu menurunkan 5 persen berat badan dalam seminggu, tanpa perlu bergerak sedikit pun. Gambarannya, seseorang memiliki berat 90 kilogram dan meminum compound 14, dia akan punya berat 86,5 kilogram di minggu berikutnya.
2. Robot yang bisa memasak
Memasak makanan adalah kodrat manusia, yang membedakan kita dengan bagaimana hewan menyantap makanannya. Namun saat ini, bahkan manusia terlalu malas memasak.
Akhirnya, ilmuwan mengembangkan robot yang mampu memasak untuk manusia, dan robot ini bisa jadi akan rilis dalam waktu dekat. Ide bagus bagi mereka yang takut tangannya terbakar ketika menggoreng telur mata sapi.
Sebuah perusahaan bernama Moley Robotics, mengembangkan sebuah 'lengan robot' yang dapat menyiapkan berbagai makanan yang kita bayangkan. Para insinyur di perusahaan tersebut membuat sebuah lengan robot yang terprogram mengikuti pergerakan pergerakan koki profesional. Lengan robot ini akan dioperasikan lewat iPhone.
Saat ini robot tersebut mampu menyiapkan 2000 jenis makanan, dan dia dapat mengunduh berbagai resep masakan dari sebuah aplikasi. Jadi jika ada sebuah menu baru yang ingin Anda coba, sang robot bisa mempelajarinya untuk Anda.
3. Enzim yang bisa mencegah gemuk
Manusia tentu dikodratkan untuk makan makanan yang tersedia dari alam. Di zaman purba, manusia bertahan hidup hanya dengan apa yang tersedia dari alam. Berbeda dengan saat ini, manusia bisa makan apapun yang terlalu banyak diolah dan dimasak, serta dengan porsi glokosa, lemak, dan berbagai macam kandungan jahat.
Masalahnya, manusia tetap bisa makan makanan tersebut tanpa takut khawatir ada sesuatu yang menyerang kesehatannya. Hal ini dikarenakan ilmuwan akhirnya berhasil mengembangkan enzim yang dapat mencegah gula disimpan menjadi lemak dalam tubuh.
Normalnya, jika kita makan satu cangkir es krim dan cake, ekstra glukosa yang terdapat pada makanan tersebut akan diproses sebagai sel lemak oleh hati. Namun sebuah enzim yang bernama G3PP, membuat gula yang masuk dalam tubuh berubah menjadi gliserol, sehingga bisa langsung diekskresi oleh tubuh.
G3PP juga mampu mendetoksifikasi gula. Hal ini akan membuat gula berlebih yang seharusnya bisa merusak kemampuan tubuh memproduksi insulin, justru akan terjadi sebaliknya. Di masa depan, cake bisa sebaik sayuran. Tentu tak akan lagi dikenal istilah berolahraga jika penggunaan enzim ini telah meluas.
4. Teknik kontroversial yang buat manusia 'awet muda'
Sudah menjadi hakikat manusia untuk menjadi tua. Namun hal ini bisa diberhentikan oleh para ilmuwan yang mampu memprogram ulang semua sel tubuh.
Hal ini jadi proyek dari seorang profesor bernama Juan Carlos Izpisua Belmonte, dari Salk Institute di California. Sang profesor menyatakan bahwa penuaan ternyata tak berlangsung satu arah. Penuaan memiliki 'kelenturan' yang jika dikelola dengan baik, penuaan bisa dibalik.
Percobaannya untuk memprogram ulang sel adalah dengan mengubah sel tersebut menjadi seperti sel induk, sel universal yang hadir dalam embrio yang dalam berubah jadi tiap sel dalam tubuh.
Percobaan ini dilakukan pada tikus dewasa yang mengalami progeria, atau penuaan dini yang juga bisa menyerang manusia. Setelah melakukan program ulang sel, sistem kardiovaskular dan berbagai organ lain seperti pankreas dan juga jaringan otot tetap berfungsi dengan baik. Yang lebih mencengangkan, tikus ini akan hidup 30 persen lebih lama dan tidak akan mengembangkan sel kanker.
Menurut sang Profesor, jika berhasil dikembangkan untuk manusia, angka harapan hidup manusia bisa meninggi hingga umur 108 tahun.
Namun hal ini kontroversial karena untuk mengubah sel tubuh dalam jumlah besar untuk menjadi sel induk, bisa membuat berbagai kegagalan organ, yang berujung kematian.
5. Laptop
Untuk jadi individu yang berkualitas, sudah pada hakekatnya setiap manusia harus selalu belajar hal baru. namun adanya teknologi ternyata tak membuat hal ini berjalan dengan baik.
Salah satu contoh kecilnya adalah mengganti fungsi buku tulis dengan laptop atau tablet. sudah banyak sekali bukti ilmiah bahwa menulis dengan tangan memiliki lebih banyak manfaat ketimbang menulis melalui medium komputer. Hal ini terbukti meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat informasi baru.
Namun sebuah studi baru memperlihatkan bahwa mempergunakan laptop di kelas punya lebih banyak kekurangan lain, ketimbang hanya memperburuk ingatan manusia akan informasi baru.
Dilansir dari The Washington Post, sebuah studi yang melibatkan 726 partisipan yang merupakan mahasiswa akademi militer di West Point University, Amerika Serikat, membagi dua kelas mata kuliah ekonomi antara yang boleh menggunakan teknologi dengan yang tidak. Semua partisipan tersebut ditunjuk secara acak untuk masuk kelas yang boleh memakai tablet atau laptop, serta yang hanya boleh menggunakan buku selama perkuliahan.
Setelah penelitian yang dilakukan selama satu semester penuh, nilai ujian akhir para mahasiswa yang berada di kelas yang memperbolehkan teknologi, 18 persen lebih jelek ketimbang mahasiswa di kelas non teknologi. Peneliti pun juga mencatat bahwa di dalam kelas tersebut paling tidak hanya terdapat separuh mahasiswa yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk belajar.
Para peneliti yang merupakan pengajar bidang ekonomi di West Point, juga menyimpulkan satu hal yang cukup ditekankan di hasil penelitiannya. Yakni mahasiswa yang dilarang menggunakan teknologi, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif lebih tinggi rata-rata 0,17 poin ketimbang di kelas yang menggunakan teknologi.
Menurut para peneliti, hal ini terjadi karena banyak faktor, antara lain jika menggunakan laptop atau tablet, mereka bisa mendapat akses internet dengan mudah sehingga mudah terdistraksi dari pelajaran. Kualitas ilmu yang disampaikan oleh dosen maupun pengajar pun jadi tak seberapa tinggi, karena kurangnya interaksi yang ada dalam proses belajar mengajar. Sang dosen pun juga tentu tak seberapa lancar dalam menyampaikan pelajaran karena kurangnya kontak mata.
Salah satu contoh kecilnya adalah mengganti fungsi buku tulis dengan laptop atau tablet. sudah banyak sekali bukti ilmiah bahwa menulis dengan tangan memiliki lebih banyak manfaat ketimbang menulis melalui medium komputer. Hal ini terbukti meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat informasi baru.
Namun sebuah studi baru memperlihatkan bahwa mempergunakan laptop di kelas punya lebih banyak kekurangan lain, ketimbang hanya memperburuk ingatan manusia akan informasi baru.
Dilansir dari The Washington Post, sebuah studi yang melibatkan 726 partisipan yang merupakan mahasiswa akademi militer di West Point University, Amerika Serikat, membagi dua kelas mata kuliah ekonomi antara yang boleh menggunakan teknologi dengan yang tidak. Semua partisipan tersebut ditunjuk secara acak untuk masuk kelas yang boleh memakai tablet atau laptop, serta yang hanya boleh menggunakan buku selama perkuliahan.
Setelah penelitian yang dilakukan selama satu semester penuh, nilai ujian akhir para mahasiswa yang berada di kelas yang memperbolehkan teknologi, 18 persen lebih jelek ketimbang mahasiswa di kelas non teknologi. Peneliti pun juga mencatat bahwa di dalam kelas tersebut paling tidak hanya terdapat separuh mahasiswa yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk belajar.
Para peneliti yang merupakan pengajar bidang ekonomi di West Point, juga menyimpulkan satu hal yang cukup ditekankan di hasil penelitiannya. Yakni mahasiswa yang dilarang menggunakan teknologi, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif lebih tinggi rata-rata 0,17 poin ketimbang di kelas yang menggunakan teknologi.
Menurut para peneliti, hal ini terjadi karena banyak faktor, antara lain jika menggunakan laptop atau tablet, mereka bisa mendapat akses internet dengan mudah sehingga mudah terdistraksi dari pelajaran. Kualitas ilmu yang disampaikan oleh dosen maupun pengajar pun jadi tak seberapa tinggi, karena kurangnya interaksi yang ada dalam proses belajar mengajar. Sang dosen pun juga tentu tak seberapa lancar dalam menyampaikan pelajaran karena kurangnya kontak mata.
6. Furnitur yang dapat bergerak sendiri
Ketika selesai bekerja, kita biasanya lupa untuk merapikan kursi yang berantakan. Bagi mereka yang 'gemas' melihat hal yang tidak rapi, hal ini tentu mengganggu. Namun untuk merapikannya terkadang juga menyita energi.
Namun kini kita sudah tak perlu untuk merapikannya lagi, pasalnya sudah tercipta kursi yang bisa 'parkir' sendiri di meja dengan rapih.
Nissan, menerapkan teknologi parkir otomatis yang ada di mobilnya, ke sebuah kursi kantor. Kursi ini dilengkapi dengan sensor dan telah berhasil diuji di kantor mereka.
Namun kini kita sudah tak perlu untuk merapikannya lagi, pasalnya sudah tercipta kursi yang bisa 'parkir' sendiri di meja dengan rapih.
Nissan, menerapkan teknologi parkir otomatis yang ada di mobilnya, ke sebuah kursi kantor. Kursi ini dilengkapi dengan sensor dan telah berhasil diuji di kantor mereka.
7. Akan ada penemuan yang membuat manusia bisa lahir kembali
Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh The Huffington Post, 99,9 persen dari informasi yang ada di DNA manusia, semuanya dibagi dengan manusia lain. Hal ini berarti ada 0,1 persen informasi yang sifatnya individual. Dengan ini, ada sekitar 1 megabyte data dari diri kita yang tak pernah dibagi dengan orang lain.
Dari pemikiran ini, bayangkan jika kita bisa 'menyimpan' informasi digital dari diri kita. Mengingat para peneliti telah mengembangkan cara untuk mengembangkan organ manusia secara struktural, hal ini bisa membuat seseorang terlahir kembali dengan memori yang utuh!
Hal ini bisa terjadi karena para ilmuwan sudah sangat jauh dalam menghimpun pengetahuan tentang gen manusia. Kehebatan teknologi dan penelitian ilmiah yang tak pernah berhenti dilakukan telah membuat DNA manusia yang sangat rumit bisa diklasifikasikan dengan presisi yang akurat.
Pengembangan dalam DNA dan sel induk sedikit memberi 'harapan' dalam hal kloning. Para ilmuwan bahkan telah berhasil mengembangkan 'organ' dari embrio sel induk dan menuai kesuksesan. Para ilmuwan memprediksi bahwa kloning sangat mungkin dilakukan dan suatu saat umat manusia akan dapat membuat kloning manusia, lengkap dengan cara pembentukan memori, emosi, dan berbagai pengalaman yang dapat membentuk kepribadian.
Dari pemikiran ini, bayangkan jika kita bisa 'menyimpan' informasi digital dari diri kita. Mengingat para peneliti telah mengembangkan cara untuk mengembangkan organ manusia secara struktural, hal ini bisa membuat seseorang terlahir kembali dengan memori yang utuh!
Hal ini bisa terjadi karena para ilmuwan sudah sangat jauh dalam menghimpun pengetahuan tentang gen manusia. Kehebatan teknologi dan penelitian ilmiah yang tak pernah berhenti dilakukan telah membuat DNA manusia yang sangat rumit bisa diklasifikasikan dengan presisi yang akurat.
Pengembangan dalam DNA dan sel induk sedikit memberi 'harapan' dalam hal kloning. Para ilmuwan bahkan telah berhasil mengembangkan 'organ' dari embrio sel induk dan menuai kesuksesan. Para ilmuwan memprediksi bahwa kloning sangat mungkin dilakukan dan suatu saat umat manusia akan dapat membuat kloning manusia, lengkap dengan cara pembentukan memori, emosi, dan berbagai pengalaman yang dapat membentuk kepribadian.
0 comments:
Post a Comment